13 Jan 2011
Faktor - Faktor yang menyebabkan penyakit sombong
D
ari Abdullah bin Mas’ud, dari Nabi Muhammad SAW bersabda : tidak akan masuk surga yang didalam hatinya terdapat kesombongan walaupun sebesar dzarrah. ( H.R Muslim )
Dalam islam, sombong merupakan perbuatan yang sangat tercela dan berbahaya, tidak disenangi oleh Allah dan manusia. Karena itu, dalam hadist diatas, tidak tempat nanti di akhirat bagi orang yang sombong kecuali neraka. Allah SWT berfirman : “ sesungguhnya orang – orang yang menyombongkan diri dari menyembah – Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina’. ( Q.S Al – Mu’min : 60 )
Kesombongan tidak dapat menjadikan seseorang mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri, tidak memiliki sikaf rendah hati yang merupakan puncak dari akhlak orang mukmin. Orang yang sombong cendurung tidak jujur, tidak dapat menahan amarah, tidak dapat menjaga diri dan bersifat dengki, tidak dapat menerima nasehat, selalu melecehkan orang lain dan suka menjaga kejelekkan orang lain.Setidaknya, ada lima factor yang menyebabkan sombong muncul pada diri seseorang. Pertama, ilmu. Ilmu dapat menyebabkan sifat sombong terutama dari kalangan yang berilmu pengetahuan, seperti ilmuwan dan ulama, karena merasa memiliki kemuliaan dan kesempurnaan ilmu, sehingga ia merasa dirinya mulia, sempurna dan menganggap orang lain bodoh. Kedua adalah amal ibadah. Walaupun ia seorang ahli ibadah dan zuhud dapat terjakit penyakit sombong. Ia menganggap bahwa orang – orang yang berkunjung kepadanya lebih baik dari pada berziarah kepada yang lain atau ahli ibadah yang lainnya. Sedangkan dalam urusan akhirat, ia menganggap orang – orang akan binasa dan mendapatkan kemurkaan Allah, kecuali dirinya yang selamat.
Ketiga, garis keturunan. Seseorang yang memiliki darah biru akan menganggap rendah orang yang memiliki garis keturunan dibawah dirinya, walaupun orang yang lebih tinggi ilmunya dan lebih baik amal perbuatannya. Dari segi pembicaraan, orang seperti ini akan selalu membanggakan diri dan menyebut – nyebut kemuliaan nenek moyangnya. Keempat, kelebihan fisik. Hal ini lebih banyak dialami oleh orang – orang yang bmemiliki kelebihan fisik berupa kecantikan dan ketampanan. Mereka senang merehmakan dan menjelekkan orang lain. Kelima, harta kekayaan. Hal ini dialami oleh orang kaya yang sombong dengan kekyaannya, pedagang yang sombong dengan usahanya. Orang – orang ini akan menyombongkan diri dihadapan orang yang mereka anggap miskin.
Terapi pengobatan kesombongan dengan ilmu dan amal. Karena penyakit ini tidak mungkin dapat disembuhkan kecuali dengan dua hal tersebut. Melalui ilmu adalah mengetahui siapa dirinya dan siapa penciptanya. Apabila dia mengetahui hakikat dirinya, dia akan merasa dirinya hina dan penuh dengan banyak kelemahan. Kemudian akan membuat dia menjadi rendah hati. Selanjutnya melalui amal adalah dengan membiasakan diri untuk rendah hati terhadap orang lain dan mengikuti akhlak – akhlak yang dimiliki oleh orang – orang yang rendah hati
Ketiga, garis keturunan. Seseorang yang memiliki darah biru akan menganggap rendah orang yang memiliki garis keturunan dibawah dirinya, walaupun orang yang lebih tinggi ilmunya dan lebih baik amal perbuatannya. Dari segi pembicaraan, orang seperti ini akan selalu membanggakan diri dan menyebut – nyebut kemuliaan nenek moyangnya. Keempat, kelebihan fisik. Hal ini lebih banyak dialami oleh orang – orang yang bmemiliki kelebihan fisik berupa kecantikan dan ketampanan. Mereka senang merehmakan dan menjelekkan orang lain. Kelima, harta kekayaan. Hal ini dialami oleh orang kaya yang sombong dengan kekyaannya, pedagang yang sombong dengan usahanya. Orang – orang ini akan menyombongkan diri dihadapan orang yang mereka anggap miskin.
Terapi pengobatan kesombongan dengan ilmu dan amal. Karena penyakit ini tidak mungkin dapat disembuhkan kecuali dengan dua hal tersebut. Melalui ilmu adalah mengetahui siapa dirinya dan siapa penciptanya. Apabila dia mengetahui hakikat dirinya, dia akan merasa dirinya hina dan penuh dengan banyak kelemahan. Kemudian akan membuat dia menjadi rendah hati. Selanjutnya melalui amal adalah dengan membiasakan diri untuk rendah hati terhadap orang lain dan mengikuti akhlak – akhlak yang dimiliki oleh orang – orang yang rendah hati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar